Pernah gak sih, pas ruangan kerjamu lagi tenang-tenangnya, eh tiba-tiba kamu merasa overwhelmed soalnya emosi sendiri? Pasti bingung dong, ini perasaan apa, ya? Nah, kalau kamu lagi merasakan itu, berarti kamu lagi relate sama kondisi yang nama Hypophrenia. Nah, apa itu Hypophrenia?
Kedengarannya asing, tapi gejala-gejalanya mungkin sudah sering kamu rasakan. Sayangnya kamu nggak sadar kalau itu ternyata tergolong Hypophrenia.
Nah sebaiknya kamu harus tahu tanda-tanda agar bisa diatasi tepat waktu. Nah kalau sudah ditangani sama orang yang ahli, sudah pasti deh produktivitas harianmu tidak lagi terganggu.
Nih, MinU kasih tahu definisi dan gejalanya Hypophrenia lewat artikel ini.
Apa Itu Hypophrenia?
Apa itu hypophrenia sebenarnya? Sederhananya, hypophrenia adalah kondisi saat kamu merasa sedih yang mendalam, gelisah, atau bahkan keinginan menangis tiba-tiba, tanpa kamu bisa menemukan pemicu atau alasan yang jelas.
Kenapa sih terjadi Hypophrenia? Kalau kata Psikolog Klinis Dewasa, Rena Masri, M.Psi., salah satu pemicu utama hypophrenia adalah perasaan kehilangan yang sangat mendalam atau trauma yang tidak terselesaikan. Ia menyebutkan, “Tangisan dan kesedihan yang muncul tiba-tiba bisa didorong karena dia belum bisa menerima keadaan itu. Perasaan ini biasanya hadir karena kehilangan yang begitu mendalam.”(Sumber: Liputan6.com). Artinya, meskipun kamu merasa “tidak ada alasan,” sebenarnya ada emosi masa lalu yang terpendam dan kini mencari jalan keluar. Jangan pernah merasa aneh karena merasakan hal ini!
Sebagai catatan, Hypophrenia ini bukan diagnosis medis resmi yang ada di buku panduan klinis seperti Depression atau Anxiety ya. Ini lebih sering digunakan di kalangan psikologi populer dan umum untuk mendeskripsikan pattern atau pola emosi yang terasa random itu. Jadi, istilah ini membantu kita untuk menamai dan memvalidasi perasaan yang selama ini terasa aneh. Mengakui kondisi ini adalah langkah awal yang keren.
Gimana Cara Mengatasi Hypophrenia?
Kalau kamu sudah sadar bahwa kamu sering mengalami hypophrenia, langkah selanjutnya adalah mengatasinya bisa lewat self-care dan bantuan ahli.
1. Journaling
Jangan biarkan sedih datang tanpa jejak. Coba deh journaling untuk melacak emosi harianmu. Catat apa yang terjadi sebelum perasaan sedih itu muncul. Dengan jadi detektif emosi diri sendiri, kamu akan sadar bahwa sedihnya nggak 100% random; ada trigger kecil yang selama ini kamu abaikan.
2. “Ngedate” dengan Diri Sendiri
Alihkan fokus dari overthinking ke aktivitas yang recharge pikiranmu, seperti olahraga ringan, melukis, atau hobi baru. Ini adalah quality time atau ngedate dengan diri sendiri—fokus ke dirimu, bukan ke masalah! Ini penting untuk mengurangi penumpukan stres.
3. Stop Begadang!
Otak yang kurang tidur sulit meregulasi mood. Makanya coba atur jam tidur dan ditch ponsel 30 menit sebelum tidur, karena tidur berkualitas menstabilkan emosimu.
4. Kapan Harus ke Profesional?
Jika hypophrenia mulai mengganggu rutinitas wajibmu (seperti sering bolos atau menarik diri), kamu butuh bantuan ahli. Nah selain itu, Jika perasaan sedih tanpa sebab ini berlangsung lebih dari dua minggu dan intensitasnya nggak menurun, ini bisa jadi pertanda masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Saatnya Stop Galau, Move On, dan Raih Impian!
Intinya, tidak apa-apa untuk merasa sedih tanpa sebab, karena perasaan itu valid dan seringkali adalah alarm dari stres tersembunyi. Tapi ingat, kamu adalah generasi muda dengan mimpi segudang! Ini bukan lagi zamannya berlarut-larut dalam kebingungan emosi, apalagi cita-cita dan impianmu masih jauh di depan sana menunggu untuk dikejar. Kesehatan mental yang stabil adalah fondasi untuk mengejar semua itu.
Yuk, mulai sekarang, jadikan hypophrenia sebagai pemicu untuk lebih peka terhadap dirimu sendiri. Ambil action seperti journaling dan istirahat yang cukup. Dan kalau di tengah jalan air mata itu tiba-tiba datang? Jangan panik, itu manusiawi. Untuk semua momen mellow dan tangisan haru saat kamu berhasil menyelesaikan deadline atau saat kamu overwhelmed mengejar passion-mu, pastikan kamu selalu membawa Tisu See-U setiap hari.See-U siap menemanimu menyeka setiap tetes air mata, baik itu air mata hypophrenia sesaat, maupun air mata bahagia pencapaian. Mari kita tunjukkan bahwa generasi ini kuat, punya impian besar, dan berani peduli pada diri sendiri. Jadilah inspirasi untuk semua anak muda: Sehat mental, fokus masa depan!