Aplikasi QR Code PT. Suparma Tbk

Sejarah Sate Madura dan Bedanya Dari Sate Lain, Sudah Tahu?

Sejarah Sate Madura | PT Suparma Tbk

Perayaan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara selalu menghadirkan suasana yang baru. Tahun ini Presiden Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi orang-orang yang menggunakan kostum daerah di Istana Negara. Salah satu yang mencuri perhatian Jokowi adalah kostum khas Madura Jawa Timur. Bicara soal Madura, makanan yang identik dengan kote tersebut adalah sate. Tapi tahukah Anda tentang sejarah Sate Madura?

Artikel ini akan membahas tentang sejarah makanan ini lengkap resep makanannya serta perbedaannya dengan Sate Ponorogo. Perbandingan tersebut dipilih karena kedua sate itu masih ada kaitannya satu sama lain. Penasaran dengan hal itu? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Sejarah Sate Madura

Kita tinggalkan dahulu pembahasan tentang kostum terbaik di Istana Negara. Saatnya kita mengetahui perjalanan dari salah satu makanan Madura, yaitu Sate.

Sate Madura mudah ditemukan dimana saja. Biasanya pedagang sate madura identik dengan mendorong jualannya dengan gerobak. Kemudian, di kaca gerobak itu tertulis “Sate Khas Madura”. Anda pasti sering menemukannya, kan?

Sambil menikmati Sate Madura, bacalah artikel ini di smartphone Anda. Kami akan sajikan sejarah Sate Madura yang menarik untuk Anda simak berikut ini.

Sejarah ini dimulai dari cerita rakyat yang melibatkan dua orang yaitu Arya Panoleh dan Batara Katong. Arya Panoleh adalah seorang penguasa Madura sedangkan Batara Katong adalah kakak dari Arya Panoleh. Pada saat itu, Arya Panoleh mengunjungi Sang Kakak yang bernama Batara Katong yang berkuasa di Ponorogo.

Sebagai tamu pada umumnya, Arya diberikan suguhan yang terlihat sangat nikmat. Suguhan tersebut adalah makanan berbahan daging yang ditusuk dengan lidi dan diberi bumbu khusus. Dikarenakan Arya belum pernah menikmati makanan itu sebelumnya, Penguasa Madura itu pun sempat menolak hidangan tersebut.

Batara Katong pun berusaha membujuk adiknya dengan mengatakan bahwa olahan daging itu adalah makanan yang disantap oleh pendekar di Ponorogo. Mendengar hal itu, Arya dan rombongannya pun tergugah untuk menikmati makanan itu. Lambat laun Arya dan rombongannya menikmati olahan daging itu karena sangat nikmat.

Berbekal cita rasa itu maka Arya pun belajar resep pembuatan olahan daging tersebut kepada kakaknya. Kemudian Arya pun membawanya ke Madura dan pelan-pelan memperkenalkannya ke masyarakat Madura.

Dra. Elly lasmanawati.Msi dari Program Studi Pendidikan Tata Boga Universitas Pendidikan Indonesia mengatakan bahwa Sate Madura menggunakan bumbu yang terbuat dari  kacang tanah yang dihaluskan dengan petis dan sedikit bawang merah. Kemudian sejarah Sate Madura diikuti dengan daging yang digunakan yaitu ayam hingga kambing.

Penamaan “Sate” berasal dari dialek Jawa yaitu Sak Biting (dibaca Sak Beteng). Kemudian orang Madura akrab menyebutkan kata itu dengan sebutan Sati. Seiring berjalannya waktu pelafalan tersebut berubah dengan sendirinya. Dengan demikian daging yang dibumbui yang ditusuk adalah identik dengan sebutan makanan Sate.

Orang Madura begitu akrab dengan makanan Sate. Menurut Kadarisman Sastrodiwirjo selaku Pensiunan Peneliti Balitbang Provinsi Jawa Timur, kearaban orang Madura dengan sate karena kondisi tanahnya yang gersang. Sayangnya kondisi tanah tersebut sangat susah ditangani oleh aneka sayuran. Dengan demikian bahan pangan yang memungkinkan untuk diolah di Madura adalah dari hewani yang meliputi kambing, sapi, dan ayam yang kemudian dapat diolah menjadi sate.

Menurut ahli yang sama, filosofi Sate Madura yaitu menyatukan setiap elemen dan disatukan. Daging yang terpotong dan ditusuk  adalah sebuah perwujudan terhadap persatuan berbagai elemen agar menjadi satu kesatuan. Sampai saat ini, filosofi tersebut masih lestari karena masyarakat Madura yang merantau ke kota umumnya akan menjual sate. Dengan demikian selain filosofi, sejarah sate madura pun akan terus lestari sampai kapanpun.

Perbedaan Sate Madura dengan Sate Ponorogo

Sate Ponorogo
Sumber: Detikcom

Setelah membaca sejarah Sate Madura di atas berarti Anda telah mengetahui kaitannya Madura dengan Ponorogo dalam hal makanan Sate. Ya, kaitan tersebut adalah dari sosok penemu kedua hidangan tersebut yang terkenal di Madura dan Ponorogo.

Oleh karena itu simaklah perbedaan Sate Madura dengan Sate Ponorogo berikut ini. Agar Anda tidak salah lagi ketika ingin membeli jenis sate.

1. Daging Ayam yang Dipakai

Perbedaan Sate Madura dengan Sate Ponorogo dirasakan pada daging ayam yang digunakan. Sate madura menggunakan daging ayam yang mentah dan sudah terpotong kecil-kecil. Potongan tersebut mengikuti tusukan lidi yang digunakan. Umumnya lidi atau tusukan pada Sate Madura berdiameter cukup kecil. Dengan demikian ketahanan lidinya pun tidak cukup baik menahan potongan daging ayam yang cukup besar.

Daging ayam di Sate Ponorogo diiris dengan posisi yang melintang. Irisan tersebut menghasilkan daging ayam yang berbentuk pipih. Setiap tusuk Sate Ponorogo tersaji satu potongan daging ayam tanpa lemak dan kulit. Meskipun demikian potongan daging ayam itu masih cukup besar.

2. Bumbu

Bumbu yang digunakan pada Sate Madura hanyalah kecap. Setelah sudah matang, sate madura akan disiram saus kacang yang sudah dibumbui sebelumnya. Bumbu-bumbu olahan saus kacang di Sate Madura menggunakan dua bahan yaitu kacang tanah disangrai dan campuran gula merah.

Sementara perbedaan Sate Madura dengan Sate Ponorogo yang digunakan oleh Sate Ponorogo yaitu ayamnya yang telah diiris akan direndam dengan bumbu bacem. Bumbu tersebut dibuat dengan menggunakan bahan-bahan seperti:  ketumbar, merica, laos, jintan, kunyit, jahe, kemiri, dan gula jawa. Semua bahan itu dicampur dan direbus.

3. Penyajian Sate

Sate Madura tersaji bersamaan bumbu kacang dan sambal. Agar rasanya lebih nikmat, Sate Madura menggunakan irisan bawang merah mentah, cabai rawit, dan potongan tomat. Kemudian bumbu kacang dicampurkan dengan irisan-irisan tersebut agar rasanya lebih nikmat.

Berbeda dengan Sate Ponorogo, makanan itu tidak selalu menggunakan saus kacang. Perbedaan sate Madura dengan Sate Ponorogo adalah Sate Ponorogo kerap menggunakan saus kemiri dan lontong atau nasi sebagai karbohidratnya.

Namun jika Anda menemukan Sate Ponorogo menggunakan saus kacang, tekstur saus tersebut sedikit lebih cair. Hal itu karena bumbu kacang Sate Ponorogo ditambahkan dengan air tanpa kecap. Agar lebih nikmat saus Sate Ponorogo dicampurkan aneka irisan bawang merah, cabai, dan sedikit jeruk nipis. Sebagai pelengkapnya, Anda bisa tambahkan lontong atau Nasi.

Resep Sate Madura

sejarah sate madura | PT Suparma Tbk
sejarah sate madura | PT Suparma Tbk

Resep ini mudah untuk Anda tiru di rumah. Pada resep ini kami menggunakan daging ayam karena lebih gurih dan mudah untuk didapatkan. Berikut ini resep sate madura berbahan daging ayam:

1. Siapkan bahan-bahan untuk pembuatan sate ayam khas Madura yang terdiri dari:

  • daging ayam yang sudah dipisahkan tulangnya.
  • kecap manis
  • tusuk sate Bahan
  • kacang tanah kulit yang sudah disangrai
  • cabai merah keriting
  • kemiri,
  • cabai merah besar
  • gula merah
  • garam
  • penyedap rasa
  • air panas

2. Haluskan kacang tanah bersamaan dengan cabai merah kering, cabai merah besar, gula merah, garam, dan penyedap rasa secukupnya.

3. Tuangkan bumbu kacang halus di atas wajan yang sudah dipanaskan dengan api sedang cenderung kecil.

4. Berikan air secukupnya dan aduklah sampai matang dan mengental. Koreksi rasa untuk menghasilkan bumbu sate Madura yang nikmat.

5. Ambil sambal kacang, kecap manis, dan minyak goreng. Aduk rata. Kemudian celup ayam yang sudah dipotong dan ditusuk di dalamnya.

6. Bakar sate sambil di balik-balik untuk mencegah gosong. Angkatlah sate itu dan lumuri dengan saus kacang secukupnya.

Bungkus Sate Madura

Kertas bungkus sate | PT Suparma Tbk

Jika Anda tidak sempat membuatnya di rumah, Saet Madura adalah makanan yang bisa Anda dapatkan di dekat Anda. Sate Madura akan dibungkus menggunakan kertas nasi coklat. Bahkan bungkus Sate Madura itu mampu menampung sate madura beserta nasi atau lontong.

Salah satu bungkus Sate Madura yang paling digunakan oleh pedagang adalah merek Cap Gajah. Bungkus Sate Madura itu tahan panas dan tahan minyak. Dengan demikian tidak perlu heran jika Anda menemukan pedagang Sate Madura yang membungkus bumbu sate ke dalam kertas nasi coklat atau Laminated Wrapping Kraft Cap Gajah. Hal itu menunjukan bahwa produk kami tahan minyak berkat penggunaan plastik alas yang terbaik.

Milikilah bungkus Sate Madura Cap Gajah di warung terdekat Anda atau di toko online resmi kami:

  • E Commerce Suparma
  • Shopee See-U & Plenty Jakarta
  • Shopee See-U & Plenty Surabaya
  • Shopee See-U & Plenty Bandung
  • Tokopedia See-U & Plenty Jakarta
  • Tokopedia See-U & Plenty Surabaya
  • Tokopedia See-U & Plenty Bali
  • Tokopedia See-U & Plenty Bandung
  • Blibli See-U & Plenty Surabaya
  • Blibli See-U & Plenty Jakarta
  • Blibli See-U & Plenty Bandung
  • Lazada See-U & Plenty Jakarta
  • TikTok Shop See U dan Plenty

Baca Juga:

2 Tempat Pembelian Kertas Nasi Cap Gajah yang Perlu Anda Coba

Referensi:

https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/060700078/asal-usul-sate-ayam-madura-yang-jadi-simbol-pemersatu?page=all

https://www.detik.com/jatim/kuliner/d-6320861/3-perbedaan-sate-madura-dengan-ponorogo

https://www.kompas.com/food/read/2020/12/31/164754075/resep-sate-ayam-madura-lengkap-dengan-bumbu-kacang-dan-sambal

Scroll to Top